Rangkaian Relay

Relay merupakan salah satu komponen elektronika yang fungsinya untuk menyambungkan atau memutus arus listrik. Fungsi relay pada umumnya sama seperti swith, hanya saja sistem kerja relay dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

Adapun fungsi dari relay tersebut antara lain:

• Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
• Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
• Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
• Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

Berikut contoh rangkaian relay yang bisa digunakan sebagai sakelar otomatis. 

Penggunaan relay sebaiknya di sesuaikan dengan kebutuhan rangkaian. Misalnya jika kita akan gunakan sebagai saklar otomatis untuk perangkat rumah tanggal (Listrik PLN) kita gunakan jenis relay yang dapat bekerja di atas tegangan AC 220 (VAC). Biasanya pada body relay ada tulisan maksimum arus dan tegangan yang dapat di support oleh relay. Selain itu juga disesuaikan juga tegangan pemicu relay yang akan digunakan untuk relay. Setiap jenis relay beda tegangan pemicunya. Pada contoh relay di bawah ini bisa digunakan untuk tegangan maksimum 250 VAC/5A dan 30VDC/5A (lingkaran merah) dengan tengangan pemicu 5VDC (lingkaran kuning).

Rangkaian diatas tadi bisa digunakan bersama rangkaian mikrokontroler ataupun Arduino. 
Selamat mencoba guy's...